Fieldtrip Mata Kuliah Geologi Dasar

Field Trip Mata Kuliah Geologi Dasar

(22 Agustus 2016)

Mahasiswa yang mengambil program studi Teknik Geologi di Fakultas Teknik Universitas Mulawarman (UNMUL) diwajibkan mengambil mata kuliah Geologi Dasar, yang merupakan salah satu mata kuliah yang mempelajari tentang batuan serta proses pembentukannya, mineralogi, pelapukan dan tanah,. Dengan cakupan materi yang demikian, akan sangat tidak maksimal jika hanya dilakukan dengan cara perkuliahan di kelas, dibutuhkan sebuah cara belajar lain yang langsung menyentuh pada keadaan yang sebenarnya, oleh karena itu untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang materi-materi tersebut, dilakukan kegiatan Fieldtrip (kuliah lapangan) dengan pengamatan langsung pada keadaan yang sebenarnya di alam.

Oleh karena itu,Program Studi Teknik Geologi melaksanakan kegiatan Field Trip Mata Kuliah Geologi Dasar yang di laksanakan pada tanggal 22 Agustus 2016. kegiatan Field Trip ini diikuti oleh mahasiswa Teknik Geologi angkatan 2014 dan Mahasiswa Teknik geologi angkatan 2015,yang di bimbing langsung oleh Dekan Fakultas Teknik Bapak M Dahlam Balfas serta Ibu dan Bapan Dosen Geologi. kegiatan field Trip ini dilaksanakan agar mahasiswa teknik geologi dapat menerapkan ilmu yang diperoleh pada proses perkuliahan di kelas, yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung pada beberapa tempat yang berada di daerah Samarinda, sehingga mahasiswa dapat memahami keadaan yang sebenarnya di lapangan seputar batuan, sedimentologi,lingkungan pengendapan dan geologi struktur di daerah Samarinda.

Kegiatan Field Trip berlangsung dengan mengunjungi beberapa titik di Samarinda yang memiliki macam-macam singkapan dan batuan yang dapat digunakan sebagai bahan belajar bagi mahasiswa Teknik Geologi pada saat melakasakan Field Trip Mata Kuliah Geologi Dasar. berikut adalah beberapa urutan titik / tempat yang di kunjungi mahasisan Teknik geologi pada saat Field Trip Mata Kuliah Geologi Dasar :

1        STA 1

Lokasi pertama Field Trip ini terletak di jalan Kadrie Oening , tersingkap batuan sedimen klastik yaitu perselingan antara batupasir, batulempung, batulumpur, batulanau dan batubara dengan arah dip direction mengarah ke tenggara. Cermin atau bentukan tiap perlapisan membedakan jenis lingkungan pengendapannya.

2        STA 2

Berjalan kea rah barat mengikuti jalan Kadrie Oening kurang lebih 400 meter tersingkap lapisan batuan sedimen klatik yaitu perselingan antara batupasir, batulempung, batulumpur, batulanau dan batubara. hamper sama halnya dengan STA 1 faktor lingkungan pengendapan sangat kuat dilihat dari foto bentang alam, dimana perbedaan warna batuan akan membedakan system lingkungan pengendapan yang berbeda.

3        STA 3

Kemudian begerak lagi kearah barat dengan jarak kurang lebih 1 Km yaitu berlokasi didaerah gunung batuputih, dimana gunung batuputih merupakan titik tertinggi dari Samarinda. dilokasi tersebut dapat melihat beberapa fenomena geologi diantaranya berkaitan dengan geomorfologi, geologi struktur, dan singkapan batuan. untuk singkapan batuan sendiri tersingkap jenis batuan sedimen non klastik jenis batugamping berfosil. arah dip direction masih relative mengarah ketenggara.

4        STA 4

bergerak kea rah barat laut dari STA 3 dengan jarak kurang lebih 1 Km, ditemukan cermin dari rekahan dari suatu patahan besar berupa semburan lumpur (mud volcano) diperkirakan umur dari lumpur tersebut lebih tua dibandingkan dengan umur pada batuan sekitanya. fenomena geologi tersebut dapat dikaitkan dengan kondisi struktur geologi dan stratigrafinya.

5        STA 5

bergerak kembali kejalan utama kemudian bergerak kearah barat laut dengan jarak kurang lebih 2 Km, ditemukan singkapan batuan sedimen klastik. karakteristiknya hamper sma dengan di daerah batuputih yaitu persilangan batupasir dengan batulumpur. yang membedakan adalah arah dari di direction nya . dimana arah dari dip nya mengarah kearah barat laut.